"Mari berubah!""Ayo berubah!""Ayo membangun Indonesia!""Ayo bertindak memperbaiki kota!"
Kata-kata seperti itu sering
kita baca, kita dengar dalam kampanye pemilihan umum, baik daerah maupun
nasional. Isi dari kata-kata itu adalah ajakan dari calon pemimpin atau calon
wakil rakyat. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kata-kata ajakan juga bisa
dimaknai sebagai perintah. Padahal pemimpin adalah pelayan rakyat, apalagi
wakil rakyat.
"Belum terpilih sudah
nyuruh-nyuruh! Apa jadinya kelak kalau sudah memimpin atau dapat kursi
dewan?!?"
Silakan lanjutkan membaca | continue reading di sini (http://www.jasaghostwriter.net)